Wednesday, January 23, 2008

Hillary Clinton dan Barack Obama saling mengkritik


WASHINGTON, RABU - Hillary Clinton dan Barack Obama saling mengkritik ketahanan pengendalian emosi dan integritas masing-masing kandidat presiden AS dari partai Demokrat ini. "Saya rasa apa yang kita perhatikan belakangan menunjukkan Obama sangat frustrasi," ujar Hillary kepada wartawan dalam persinggahannya di Washington untuk menanggapi debat sengitnya dengan Obama di South Carolina. "Dalam waktu 10 hari terakhir, terutama hasil jajak pendapat selama kampanye di New Hampshire dan Nevada, telah menyakinkan Obama agar mengambil strategi yang berbeda,"tambah Hillary.


Dalam debat di Myrtle Beach Senin (21/1), Hillary dan Obama terlibat debat sengit yang diwarnai emosi saat masing-masing kandidat presiden dari partai Demokrat ini saling menuduh telah memutar-balikkan kebenaran. Hillary dan Obama juga sempat saling menyerang dengan mengkritik catatan perjalanan karir politik masing-masing.Obama yang berjuang menjadi presiden kulit hitam pertama di AS telah mengecam mantan presiden Bill Clinton, yang meningkatkan kampanye untuk mengumpulkan dukungan bagi istrinya.

Dalam pidato bidang ekonomi yang disampaikan di Carolina Selatan, Obama menuduh Hillary Clinton telah mengubah taktik dalam masalah ekonomi, termasuk perdagangan bebas. "Saya telah bertugas melayani publik selama 25 tahun, posisi saya tidak akan berubah saat suhu politik memanas, begitu juga dengan kebijakan yang saya akan ambil tidak berubah saat saya menjadi presiden," demikian pandangan Obama yang disambut deru tepuk tangan dari pendukungnya. Senator dari Illinois itu menghimbau para pemegang suara di pemilihan presiden AS untuk bersikap kritis dalam memilih kandidatnya dengan melihat catatan pelayanan publik para kandidat yang telah didedikasikan ke negara.