Thursday, January 3, 2008

AS Diprediksi Bakal Boikot Musharraf

JAKARTA, PERSDA - Kematian Bhutto akibat bom, bisa membuat Amerika Serikat menjadi berang. Bahkan, tidak menutup kemungkinan AS segera melakukan intervensi baik secara politik maupun ekonomi, terutama kepada pemerintahan Musharraf.

Prediksi itu, diungkapkan pengamat intelijen Dynno Chressbon kepada Persda, Kamis (27/12) malam. Apalagi sebelumnya, Menteri Luar negeri AS Condoleezza Rice telah memberikan ancaman kepada Musharraf. Salah satu ancamannya, jika Musharraf tetap tidak memberikan ruang politik kepada Bhutto, maka AS akan memberikan sanksi politik. "Saya menduga reaksi politik luar negeri AS akan memberikan tekanan internasional langsung dengan memboikot kepemimpinan Musharraf," kata Dynno.



Menurut Dynno, tewasnya Bhutto dalam serangan bom bunuh diri di Rawalpindi, Pakistan, Kamis (27/12) adalah puncak dari situasi panas di Pakistan. Dalam tiga bulan terakhir, Bhutto sudah mensinyalisasi bahwa ia akan dibunuh oleh kelompok intelejen militer Pakistan yang diduga berafiliasi dengan Presiden Pakistan, Jenderal Pervez Musharraf. "Almarhum dihabisi karena aktivitas politik Bhutto yang dianggap mengancam secara langsung keberadaan Musharraf di Pakistan. Dan sinyalamen Bhutto dengan adanya ancaman serius terhadap dirinya itu kini terbuktikan," tuturnya.

Sebelumnya, dalam dua minggu terakhir, Bhutto selalu mendesak agar internasional melakukan investigasi untuk membongkar konspirasi intelejen militer di Pakistan. Dia menekankan bahwa konspirasi tersebut sengaja direkayasa agar situasi Pakistan menjadi tidak stabil. Dan untuk membuktikan bahwa skenario itu benar, Bhutto meminta Musharraf segera mundur dari jabatannya sebagai panglima militer. "Dan saya pikir permintaan Bhutto itu disampaikan dengan estimasi jika Musharraf tidak memiliki otoritas militer, maka kelompok-kelompok militer intelejen Pakistan yang pernah pro kepada Taliban, akan bisa diisolasi," lanjut Dynno.

Instrumen intelejen Pakistan yang selama ini memiliki akses kepada kelompok organisasi- organisasi pendukung Taliban, sudah putus asa menghadapi manuver Bhutto.

Bagaimana situasi Pakistan pasca tewasnya Benazir? Dynno memprediksikan bahwa kematian Bhenazir akan membuat situasi di Asia Selatan, terutama di Pakistan semakin memburuk menjelang rencana pemilihan presiden. "Hal itu terjadi karena pendukung partai persatuan rakyat yang dipimpin Bhutto sangat kuat," katanya.